Cara Menggunakan LiteSpeed Cache
Bagaimana, sudah tertarik untuk mulai menggunakan LiteSpeed Cache? Jika ya, berikut adalah tutorial berisi cara yang bisa kamu lakukan untuk mulai menggunakan LiteSpeed Cache. Namun sebelumnya, pastikan kamu memiliki akses ke dashboard Administrator di WordPress terlebih dulu, ya!
Instal LiteSpeed Cache
Login ke dashboard WordPress, kemudian pilih “Plugin” lalu “Add New” dari menu bar di bagian kiri.

Di kotak pencarian di sebelah kanan atas, masukkan kata kunci “LiteSpeed Cache” dan tekan Enter.

Kamu akan melihat plugin LiteSpeed Cache di pilihan teratas. Klik “Install Now” lalu tunggu sebentar hingga plugin selesai terinstal, kemudian klik “Activate”.

Setelah diaktivasi, kamu akan diarahkan ke halaman daftar plugin terinstal untuk memastikan bahwa plugin LiteSpeed Cache yang baru diinstal sudah aktif.
Konfigurasi LiteSpeed Cache
Usai menginstal plugin LiteSpeed Cache, kamu bisa melihat dan menyesuaikan pengaturan untuk website-mu. Caranya, dari menu Installed Plugins, klik pilihan “Settings” di plugin LiteSpeed Cache.

Cara lainnya, kamu juga bisa mengakses pengaturan LiteSpeed Cache dengan mengarahkan kursor ke menu LiteSpeed Cache dan klik “Settings” seperti gambar berikut. Kemudian, kamu akan menemukan Advanced View dari pengaturan LiteSpeed Cache.

Berikut ini adalah menu yang bisa kamu gunakan untuk mengatur plugin LiteSpeed Cache milikmu:

Tab Cache berisi pengaturan tentang aktivasi cache di website hingga data apa saja yang akan di-cache ke perangkat pengunjung, baik untuk mobile atau desktop.
Tab TTL (time-to-live) berguna untuk mengontrol berapa lama data tersimpan di cache.
Tab Purge terdiri dari pengaturan untuk membersihkan konten yang tersimpan di cache. Biasanya, LSCWP secara otomatis membersihkan cache saat plugin, tema, atau versi WordPress diperbarui.
Tab Excludes berisi pengaturan yang menentukan kategori atau halaman di website-mu yang datanya tidak akan disimpan dalam cache.
Tab ESI terdiri dari pengaturan Edge Side Includes, yaitu teknik caching mendalam yang memungkinkan website-mu meng-cache hanya beberapa bagian dalam sebuah halaman.
Tab Object memungkinkanmu untuk mengatur fungsi objek cache, menggunakan metode caching dengan Memcached atau Redis hingga port caching apa akan yang digunakan.
Baca Juga: Tips Membuat Artikel Blog SEO
Tab Browser dapat mengatur seberapa lama cache bertahan dalam sebuah browser serta status aktivasi cache di browser. Namun, jika kamu mengaktifkannya, maka LiteSpeed Cache akan melakukan perubahan juga di file .htaccess.
Tab Advanced berisi beberapa pengaturan yang lebih mendalam. Tapi kamu perlu berhati-hati karena perubahan di halaman ini dapat berdampak cukup signifikan bagi website-mu.
Jika sudah selesai melakukan pengaturan, jangan lupa mengklik Save Changes agar perubahan yang telah kamu lakukan bisa disimpan.
Simpulan
Kecepatan loading website dapat memengaruhi berbagai hal, mulai dari SEO-friendliness, peringkat website di mesin pencari, bahkan dapat berpengaruh juga bagi conversion rate di website toko online kamu. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimasi kecepatan website-mu adalah dengan mengandalkan caching menggunakan LiteSpeed Cache.
Selain mudah digunakan, plugin ini juga gratis dan bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan. Maka tak heran jika LSCWP menjadi salah satu plugin caching terbaik untuk website WordPress. Jika ingin membaca caching plugins lainnya, simak dari artikel tentang W3 Total Cache, WP Super Cache, dan WP Fastest Cache. Selamat bereksplorasi, salam sukses online!
Sumber : Dewaweb